Kelu —0.1
Rumit adalah satu kata yang bisa mendeskripsikan sosok 'aku' di cerita ini. Gadis yang selalu memimpikan kisah yang cerah namun enggan untuk memulai, dunianya terlalu berantakan untuk dipahami, terlalu hitam untuk di resapi.
Dia terlalu menikmati sunyi dan diam.
Dia kesepian dibalik kata bahagia.
Dia bahagia namun hampa.
Tiba saatnya ilusi berwujud manusia hadir dalam mimpinya tanpa permisi, —mengenalkannya rasa bahagia sesungguhnya.
Untuk pertama kali dalam hidupnya, dia merasa benar -benar hidup. Sosok yang berada di mimpinya ternyata sangat mempengaruhinya.
Lalu, dia terbangun dan menyadari bahwa semuanya hanya sebatas kenangan yang tak pernah ada. Kembali lagi, dengan kesunyian dan kehidupan semu.
Namun pertanyaannya yang saat ini tak terjawab adalah.. "Mencintai sosok yang muncul di mimpi bukanlah hal aneh bukan?"
Pemuda itu ada, miliknya di dalam pikirannya, namun tidak untuk di genggam secara nyata. Dia sangat jauh dan tidak bisa masuk ke pelukannya.
Mereka saling mengenal, hanya sebatas tahu nama. Tidak ada kemungkinan yang akan terjadi. Gadis itu pun tahu pasti kalau pemuda itu tidak akan pernah menjadi miliknya.
Dia terlalu sempurna. Bahkan untuk berteman saja sepertinya tidak pantas, pikir sang gadis.
Tiba di akhir, —hal yang bisa gadis itu lakukan ialah mencintai sosok yang dia buat dalam ekspetasi nya. Sebatas merasakan tanpa tarikan harap.
Membiarkan sosok 'aslinya' tetap menyiarkan melodi indah untuk menyegarkan telinga—nya, mengaguminya melalui suara ketikan yang tak mampu mendeskripsikan semuanya. Satu hal yang dia tau, bahagianya kali ini harus sewajarnya saja, karena alasan dari kalimat itu ialah mencintai sebatas bayangan samar yang tak bisa dia sentuh. Tapi... Setidaknya dia nyata dan mungkin sedang membaca tulisan ini.
Komentar
Posting Komentar